Kamis, 08 April 2010

sejarah teras BRI

Bank Rakyat Indonesia dalam Model ‘BRI Teras’

1. Mengenal BRI
1.1 Sejarah Berdirinya BRI
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, dijadikan sebagai kelahiran BRI.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan BRI sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).

Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.

Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah1.2 Visi dan Misi BRI
VISI BRI
Visi Bank Rakyat Indonesia adalah menjadi bank terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasaan nasabah.
MISI BRI
 BRI melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), untuk menunjang perekonomian Indonesia.
 BRI memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja luas dan didukung sumber daya manusia (SDM) yang profesional dengan melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
 BRI memberikan keuntungan dan manfaat seoptimal mungkin kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

VISI BRI UNIT
Visi BRI Unit menjadi $lembaga keuangan dengan reputasi International, tumbuh sehat melalui penyediaan jasa perbankan untuk pengusaha mikro.
MISI BRI UNIT
 Memberikan layanan perbankan tanpa subsisi kepada nasabah dengan menawarkan produk pinjaman, simpanan, jasa bank dengan bunga pasar.
 Memberikan layanan jasa keuangan yang dibutuhkan nasabah mikro.

2. BRI dalam Model “BRI Teras”
2.1 Latar Belakang
Keberadaan pasar, khususnya pasar-pasar traditional merupakan salah satu indikator paling nyat dalam kegiatan ekonomi masyarakat disuatu wilyah. BRI adalah Bank yang berbasis UMKM harus concern terhadap keberadaan pasar traditional tersebut sebagai salah satu target market yang sangat profesional.
Teras nama lain dari PPD (Pos Pelayanan Desa) yang ada selama ini hanya sebagian kecil berada dipusat-pusat pasar sehingga market yang ada dan sangat potensial belum sepenuhnya kepanjangan tergali. Sehingga keberadaan PPD BRI saat ini yang merupakan operasional dari BRI Unit Induk. Beranjak dari permasalahan tersebut maka untuk meningkatkan peran BRI sebagai Bank yang yang berbasis UMKM serta untuk menggali potensi di pasar-pasar traditional, maka BRI akan mendirikan Unit Kerja Baru yang disebut Teras BRI”.
Penggunaan brand Teras BRI untuk Unit kerja baru ini dilatarbelakangi adanya Teras BRI sebgai kolom advetorial edukasi perbankan di majalah Nasional Tempo dan Gatra sejak tahun 2007 hingga saat ini, dan merupakan media untuk memberikan informasi mengenal produk-produk maupun program pemasaran yang sedang berlangsung di Bank BRI.
2.2 Pengertian “Teras BRI”
a) Teras BRI adalah sebagai pengganti nama dari unit kerja PPD
b) Teras BRI beroperasi secara online dengan meng-induk pada BRI unit yang ditunjuk (satu code branch dengan BRI Unit Induk-nya) dengan demikian laporan keuangannya akan langsung meng-up date pada waktu dan hari yang sama.
c) Teras BRI beroperasi secara terbatas sebagai sarana transaksi pembayaran dan penyetoran uang dan termasuk pelayanan jasa perbankan lainnya seperti transfer, payment point (PLN, Telpon, dll).
d) Teras BRI tidak diberikan kewenangan untuk melakukan putusan kredit.
e) Teras BRI selain memberikan pelayanan perbankan kepada nasabah juga berfungsi sebgai pusat inforasi dan promosi produk serta fasilitas BRI serta sebagai sarana edukasi kepada masyarakat.

3. Strategi BRI melalui Teras BRI
Keberhasilan BRI dari komitmen para manajemen BRI untuk mengembangkan Unit kerja BRI seperti BRI Unit dan Teras BRI, dengan menggunakan pendekatan bisnis / komersial dan tidak lagi bergantung kepada subsidi pemerintah atau donor. Prinsip-prinsip utama yang selama ini dipegang erat oleh manajemen BRI Unit adalah sebagai berikut :
1) Simplicity, sistem yg diterapkan seperti produk, presedur, sistem akutansi sert supervisi di rancang sedemikian rupa sehingga menjadi sangat sederhana, efisien dan efektif.
2) Accesibility, BRI mudah dihubungi serta selalu berada dekat ditengah-tengah masyarakat bawah khususnya yang berada didaerah pedesaan / pinggiran.
3) Demand’s Driven, produk simpanan dan pinjaman dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tuntutan masyarakat yang membutuhkannya.
4) Transparancy, guna memastikan bahwa prinsip simplicity berjalan dengan benar maka Teras BRI harus dikelola secara terbuka dan transparant.
5) Cost Recovery. Semua biaya yang terkait dengan kegiatan Teras BRI harus dapat ditutup dengan jumlah income yang diterima Teras BRI.
6) Sustainability. Teras BRI Unit harus mampu menghasilkan laba sehingga seterusnya mampu bertumbuh dan berkembang demi kelangsungan usahanya.
7) Continous Training. Setiap pegawai dijajaran Teras BRI harus mendapatkan training untuk memaksimalkan kemampuan setiap karyawan dalam rangka memberikan yang terbaik buat nasabah dan perusahaan.
8) Supervision. Teras BRI menjalankan mekanisme prosedur sistem supervisi guna memastikan bahwa setiap karyawan telah menjalankan kegiatanya sesuai dengan pelaksanaan prinsip-prinsip perbankan yang sehat.

4. Ramalan BRI terhadap Teras BRI
Teras BRI merupakan salah satu Unit Kerja baru BRI yang dibuka tanggal 21 Agustus 2009 yang merupakan perpanjang tangan dari BRI Unit. Keberadaan Teras BRI dapat meningkatkan peran BRI sebagai BANK yang merakyat dengan masyarakat. BRI meramalkan dengan adanya Teras BRI akan terus meningkat. Hal ini terbukti dengan banyaknya nasabah yang mulai melakukan transaksi di Teras BRI berupa membuka simpanan BRI, meminjam di BRI. Transaksi ini dilihat dari per-harinya yang mana :
• Transaksi membuka simpanan BRI, Dari awal buka+ 25 orang / hari.
• Transaksi membuka deposito, dari awal buka + 10 orang
• Transaksi penyetoran dan penarikan tabungan dan giro, dari awal buka + 50 orang/hari.
• Transaksi kredit baru, dari awal buka + 5 orang / hari

5. Pemilihan Lokasi Teras BRI
5.1 Lokasi Teras BRI
a) Pasar-pasar basah (wet market)
b) Pusat-pusat pasar traditional yaitu pasar pakaian, pasar klontong/pasar sembako, pasar sayuran/buah, pasar ikan/daging/ayam, pasar burung dan pasar-pasar traditional lainnya.
c) Pasar/sentra kerajinan.
d) Sentra-sentra bisnis sejenis lainnya
5.2 Infrastruktur dan prasarana pendukung Teras BRI
a) Gedung dan Lay Out ruangan Teras
• Minimal ukuran ruangan adalah 3m x 3m
• Ruangan terbuka, bersahabat dan hommy, serta welcome namun tetap memperhatikan restricted area untuk petugas teller.
b) Meja dan Kursi
Meja yang digunakan adalah meja yang berbentuk bundar atau oval, karena lebih berkesan santai dan bersahabat, tidak formal dan lebih akrab. Sedangkan kursi dipilih yang tahan lama dan tidak mudah kotor, mengingat lokasi dan segmen bisnis ada dipasar-pasar.
c) Papan pengumuman (Bulettin Board)
Digunakan untuk menempelkan berita atau infromasi dari BRI yang bisa digunakan untuk menambah pengetahuan nasabah yang akan datang.


d) Brosur Produk
Brosur diperlukan agar nasabah atau calon nasabh dapat memperoleh informasi singkat perihal produk-produk BRI.
e) Akrilik di dinding
Digunakan untuk menempelkan poster-poster produk BRI, dengan demikian nasabh atau calon nasabah dapat lebih mengenla produk-produk BRI.
f) Perlengkapan tambahan
Teras BRI dapat memberikan perlengkapan tambahan yang berupa makanan dan minuman sederhana seperti teh atau kopi dan makanan kecil lainnya. Dengan memberikan teh atau kopi hangat serta makanan kecil, diharapkan suasana santai dan bersahabat dapat tercapai sehingga kesan kekeluargaan menjadi lebih terasa.
5.3 Petugas Teras BRI
1) Mantri
1. Tugas dan tanggung jawab
a. Menganalisa permintaan pinjaman dan mengusulkan pinjaman agar yang diberikan layak dan aman bagi bank.
b. Memperkenalkan dan memasarkan produk BRI untuk mencapai profit yang maksimal.
c. Melaksanakan pemberantasan tunggakan dan mengusulkan langkah penanggulangannya untuk meningkatkan jangkauan pelayanan.
d. Selalau berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mempelancar tugas marketing.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kaunit sepanjang tidak melanggar azaz pengawasan intern.
f. Mencari nasabah penyimpan potensial untuk memperkuat funding base.
g. Menyampaikan laporan kepada kaunit apabila menjumpai penyimpangan dalam pelaksanaan BRI Unitnya untuk meminimalkan kerugian akibat penyimpangan.
2. Wewenang
a. Memprakarsai permintaan pinjaman.
b. Memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman.
2) Teller
1. Tugas dan Tanggung jawab.
a. Memberikan pelayanan kepada nasabah demi kepentingan BRI.
b. Memelihara citra BRI Unit untuk kepentingan BRI.
c. Pengurusan kas untuk pengamanan asset bank.
d. Memastikan kelancaran dan ketepatan pelayanan setoran, pembayaran dari bank ke nasabah untuk kepentingan bisnis BRI.
e. Menyetorkan setiap kelebihan kas selama jam kerja dan menyetorkan sisa kas pada akhir hari ke kas induk untuk keamanan kas Terad BRI.
f. Memastikan keamanan dan kecocokan uang kas yang ada didalam ruang teller untuk kelancaran pelayanan nasabah.
g. Memastikan kelengkapan bukti kas tunai yang ada dalam pengawasan untuk menghindari penyimpangan kas teller.
h. Membuat registrasi kas teller untuk tertib administrasi.
2. Wewengan
a. Mem-fiat bayar tunai, menerima setoran sesuai dengan kewenangannya.
b. Memegang kunci brankas.
3) Deskman
1. Tugas dan Tanggung jawab
a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dengan menggunakan jasa perbankan di Teras BRI sebaik-baiknya.
b. Memberikan pelayanan nasabah simpanan, meliputi : memberikan informasi produk BRI, membantu pengisian formulir pembukuan simpanan, entry data.
c. Memberikan pelayanan nasabah pinjaman, meliputi : memberikan informasi kupedes, membantu pengisian formulir pendaftaran kupedes, menyiapkan admisnistrasi realisasi kupedes (kwitansi dan SPH).
d. Memberikan pelayanan nasabah simpanan meliputi : informasi saldo, informasi pinjaman, mencetak transaksi pending.
e. Memasarkan produk BRI untuk mencapai profit maksimal.
f. Memelihara citra Teras BRI
g. Menata usahakan pengarsipan bukti-bukti pembukuan.
h. Mengisi data agunan pada sistem
i. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar dari dan ke Teras BRI untuk kepentingan tertib adminstrasi.

Sabtu, 13 Maret 2010

MANAJEMEN STRATEGIK

Tugas soal MANAJEMEN STRATEGIK
1.a. Jelaskan Bagaimana Bagan Proses Manajemen Strategi !
Bagan Proses Manajemen Strategi
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bagan tersebut!
jawab:
Secara umum proses manajemen strategi terdiri dari 4 tahap, yaitu:
1). Menetapkan arah dan misi organisasi
Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas.

2). Memahami lingkungan internal dan eksternal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkunga internal berada di dalam perusahaan.
Lingkungan eksternal:
• o Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats)
• o Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum
Lingkungan internal:
• o Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
• o Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.

3). Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.
Analisa SWOT
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.
• o Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
• o Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
• o Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun.
• o Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.

4). Mengimplementasikan strategi
Di dalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

5). Mengevaluasi dan mengawasi strategi
Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung,
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.

2. a. Jelaskan apakah definisi Misi, Tujuan Organisasi!
Jawab :
Visi Perusahaan
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi Perusahaan

* Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
* Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
* Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
* Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.


Nilai-Nilai Perusahaan

* Saling percaya (Mutual Trust)
* Integritas (Integrity)
* Peduli (Care)
* Pembelajar (Learner)


3. Jelaskan apa yang yang dimaksud dengan :
a) Pengertian analisis lingkungan eksternal organisasi (EFAS)?
Analisis lingkungan eksternal organisasi ( EFAS) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk menilai seatu perusahaan berdasarkan factor eksternal. Analisis ini bisa menggunakan analisis SWOT.
b) Meliputi faktor apa saja yang dianalisis dalam analisis lingkungan sosial (makro) dan lingkungan tugas (mikro), sebutkan masing-masing?
• o Lingkungan Makro
1. Demografi
2. Global
3. Teknologi Politik Legal
4. Sosial
5. Ekonomi
• o Lingkungan Mikro
1. Kompetitor
2. Supplier
3. Substitusi
4. Pelanggan

Senin, 04 Januari 2010

Aspek Diri

Nama : Pungky Suharjo
Npm : 20206738
Kelas : 4 EB 12

1. Aspek Diri :
a. Fisik
Diri “Ideal” : Bertubuh tegap dan tinggi
Diri “ Nyata” : Bertubuh sedikit gemuk dan agak pendek tapi berbadan tegap
Langkah Pengembangan Diri : Olah Raga, mengatur pola makan dan minum suplemen biar tinggi

b. Psikis
Diri “Ideal” : Sifat ceria, lebih mengormati orang.
Diri “ Nyata” : Sifat pendiam, iseng, sabar, mudah bergaul
Langkah Pengembangan Diri : berusaha menjaga perasaan orang lain, lebih menghargai pandapat orang lain.

c. Sosial
Diri “Ideal” : Hubungan dengan keluarga baik, dan sesama teman juga baik.
Diri “ Nyata” : Hubungan dengan Keluarga maupun teman dapat terjalin dengan baik
Langkah Pengembangan Diri : berusaha lebih menghargai keluarga dan teman.

d. Spiritual
Diri “Ideal” : Kesadaran dengan Sang Pencipta baik.
Diri “ Nyata” : Kesadaran dengan Sang Pencipta agak kurang, terkadang shalat nya masih ada yang tertinggal.
Langkah Pengembangan Diri : lebih meningkatkan iman dan taqwa dengan cara mengikuti perintah dan mejauhi laranganNya.